Hari
ini akan menjadi hari yang bahagia untuk keluarga besarku, karena hari ini
ada salah satu dari anggota keluarga ku yang akan mendapat gelar
sarjana. Aku pun turut merasakan kebahagian itu, karena sepupu ku yang akan di
wisuda.
Perjalanan yang akan
ditempuh oleh keluarga ku cukup jauh, kira-kira lima jam perjalanan dari kota
asalku menuju ke ibu kota jawa
barat. Rencana disusun dengan rapih agar tak ada hal kecil yang akan
menghalangi perjalanan mereka. Acara wisuda akan berlangsung pukul 07.00, maka
mereka bertolak pada pukul 02.00 dini hari. Waktu yang biasa mereka
gunakan untuk istirahat, tapi hari ini mereka relakan istirahat dalam bus yang
mengantarkan mereka menuju kota Bandung.
Aku memang tak ikut
dalam rombongan tersebut karena aku tinggal di Depok sebagai seorang mahasiswa dan
sebagai anak kost. Jarak dari Depok menuju Bandung ditempuh dengan waktu tiga
jam. Walau harus berangkat
pagi-pagi, namun akuberangkat menuju lokasi dengan hati yang senang, karena
akan bertemu dengan orang-orang terkasih.Sebelum aku sampai di tempat tersebut,
keluarga ku telah sampai lebih dulu. Mereka menanyakan bagaimana
perjalanku tadi menuju lokasi. Kami bercengkraman, bercanda, tertawa dan saling
berbagi kisah.
Acara wisuda sudah dimulai
didalam sebuah gedung olahraga disalah satu universitas negeri dikota Bandung. Kami menunggu diluar gedung
karena hanya dua orang yang diperbolehkan masuk untuk menghadiri acara
tersebut.
Diluar gedung ku
perkirakan ada ribuan orang yang menuggu, termasuk kami. Selain keluarga yang
menunggu kerabatnya di wisuda, di tempat itupun nampak banyak sekali pedagang
yang menjajakan barang dagangannya. Ada beberapa pedagang yang menjual makanan
dan minuman, ada pedagang pakaian dan mainan anak-anak, ada juga yang menjual souvenir
wisuda, bahkan ada beberapa penjual bunga dan ada juga fotografer keliling yang
menjual jasa fotografi. Suasana ditempat itu sangat ramai, selain para pedagang
ada juga beberapa mahasiswa yang melakukan orasi ditengah kerumunan orang-orang yang menambah semarak
suasana.
Waktu berlalu sudah
cukup lama, sinar mataharipun semakin membakar kulit, tapi acaranya belum juga
usai. Kami menghabiskan waktu dengan mengobrol, makan, minum dan juga membeli
beberapa barang yang bisa dijadikan buah tangan.
Akhirnya waktu yang
kami tunngupun tiba, beberapa orang wisudawan sudah nampak keluar dari tempat
acara. Kamipun mencari anggota keluarga kami. Setelah bertemu dan melihat sang wisudawan ada
perasaan bahagia juga haru yang bercampur menjadi satu. Masing-masing dari
kamipun memberi ucapan selamat kepada sang wisudawan. Karena rasa haru yang
berlebih, ada beberapa dari kami yang menitikkan air mata kebahagiaan. Aku
terdiam sejenak, ada perasaan bahagia, haru dan juga termotivasi untuk cepat
mengenakan toga seperti saudaraku itu. Akupun membayangkan 1,5 atau paling
lambat 2 tahun lagi aku harus bisa menjadi seorang sarjana. Membahagiakan semua
orang yang selalu menyanyangi dan mendukung setiap langkahku. Aku pasti akan
merasakan suasana yang sama seperti ini.
Menuntut ilmu selama
kurang lebih 4 tahun dikota orang, menjalani kehidupan sebagai anak kost, lulus
dengan nilai yang memuaskan menjadi salah satu rencana terindahku, namun wisuda
bukanlah akhir dari perjuangan yang harus ku lakukan. Masih banyak perjuangan
hidup yang harus aku jalani agar dapat membahagiakan orang-orang terdekatku. Lamunanku
tersadar setelah ada saudaraku yang mengajak berfoto bersama. Semua rombongan berkumpul
untuk berfoto bersama. Masing-masing dari kamipun ingin berfoto dengan sang wisudawan,
termasuk aku yang tak ingin ketinggalan. Setelah melakukan sesi foto-foto, aku
dan keluarga kembali menuju bus. Mereka
membicarakan tujuan mereka selanjutnya. Setelah ditentukan akhirnya aku harus
berpamitan dengan mereka, karena mereka akan menuju objek wisata di daerah
subang dan akan langsung melanjutkan perjalanan pulang.
Suasana harupun terasa
ketika aku berpamitan dan ketika sang wisudawan mengucapkan rasa terimakasihnya
kepada kami semua. Rasanya berat sekali untuk beranjak dari tempat itu. Aku
masih ingin bersama mereka, merasakan kehangatan dari kasih sayang yang mereka
berikan untukku. Namun, waktu yang harus memisahkan kami. Aku pun harus pergi dan
melanjutkan perjalanan pulang menuju kota perantauanku.
“Insya ALLAH Bersambung”
Nurul
Hadi
Salam
Success
Tidak ada komentar:
Posting Komentar