Rabu, 09 Mei 2012

GOOD LUCK SAUDARAKU


Hari ini akan menjadi hari yang bahagia untuk keluarga besarku, karena hari ini ada salah satu dari anggota keluarga ku yang akan mendapat gelar sarjana. Aku pun turut merasakan kebahagian itu, karena sepupu ku yang akan di wisuda.
Perjalanan yang akan ditempuh oleh keluarga ku cukup jauh, kira-kira lima jam perjalanan dari kota asalku menuju ke ibu kota jawa barat. Rencana disusun dengan rapih agar tak ada hal kecil yang akan menghalangi perjalanan mereka. Acara wisuda akan berlangsung pukul 07.00, maka mereka bertolak pada pukul 02.00 dini hari. Waktu yang biasa mereka gunakan untuk istirahat, tapi hari ini mereka relakan istirahat dalam bus yang mengantarkan mereka menuju kota Bandung.
Aku memang tak ikut dalam rombongan tersebut karena aku tinggal di Depok sebagai seorang mahasiswa dan sebagai anak kost. Jarak dari Depok menuju Bandung ditempuh dengan waktu tiga jam. Walau harus berangkat pagi-pagi, namun akuberangkat menuju lokasi dengan hati yang senang, karena akan bertemu dengan orang-orang terkasih.Sebelum aku sampai di tempat tersebut, keluarga ku telah sampai lebih dulu. Mereka menanyakan bagaimana perjalanku tadi menuju lokasi. Kami bercengkraman, bercanda, tertawa dan saling berbagi kisah.
Acara wisuda sudah dimulai didalam sebuah gedung olahraga disalah satu universitas negeri dikota Bandung. Kami menunggu diluar gedung karena hanya dua orang yang diperbolehkan masuk untuk menghadiri acara tersebut.
Diluar gedung ku perkirakan ada ribuan orang yang menuggu, termasuk kami. Selain keluarga yang menunggu kerabatnya di wisuda, di tempat itupun nampak banyak sekali pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Ada beberapa pedagang yang menjual makanan dan minuman, ada pedagang pakaian dan mainan anak-anak, ada juga yang menjual souvenir wisuda, bahkan ada beberapa penjual bunga dan ada juga fotografer keliling yang menjual jasa fotografi. Suasana ditempat itu sangat ramai, selain para pedagang ada juga beberapa mahasiswa yang melakukan orasi ditengah kerumunan orang-orang yang menambah semarak suasana.
Waktu berlalu sudah cukup lama, sinar mataharipun semakin membakar kulit, tapi acaranya belum juga usai. Kami menghabiskan waktu dengan mengobrol, makan, minum dan juga membeli beberapa barang yang bisa dijadikan buah tangan.
Akhirnya waktu yang kami tunngupun tiba, beberapa orang wisudawan sudah nampak keluar dari tempat acara. Kamipun mencari anggota keluarga kami. Setelah bertemu dan melihat sang wisudawan ada perasaan bahagia juga haru yang bercampur menjadi satu. Masing-masing dari kamipun memberi ucapan selamat kepada sang wisudawan. Karena rasa haru yang berlebih, ada beberapa dari kami yang menitikkan air mata kebahagiaan. Aku terdiam sejenak, ada perasaan bahagia, haru dan juga termotivasi untuk cepat mengenakan toga seperti saudaraku itu. Akupun membayangkan 1,5 atau paling lambat 2 tahun lagi aku harus bisa menjadi seorang sarjana. Membahagiakan semua orang yang selalu menyanyangi dan mendukung setiap langkahku. Aku pasti akan merasakan suasana yang sama seperti ini.
Menuntut ilmu selama kurang lebih 4 tahun dikota orang, menjalani kehidupan sebagai anak kost, lulus dengan nilai yang memuaskan menjadi salah satu rencana terindahku, namun wisuda bukanlah akhir dari perjuangan yang harus ku lakukan. Masih banyak perjuangan hidup yang harus aku jalani agar dapat membahagiakan orang-orang terdekatku. Lamunanku tersadar setelah ada saudaraku yang mengajak berfoto bersama. Semua rombongan berkumpul untuk berfoto bersama. Masing-masing dari kamipun ingin berfoto dengan sang wisudawan, termasuk aku yang tak ingin ketinggalan. Setelah melakukan sesi foto-foto, aku dan keluarga kembali menuju bus. Mereka membicarakan tujuan mereka selanjutnya. Setelah ditentukan akhirnya aku harus berpamitan dengan mereka, karena mereka akan menuju objek wisata di daerah subang dan akan langsung melanjutkan perjalanan pulang.
Suasana harupun terasa ketika aku berpamitan dan ketika sang wisudawan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada kami semua. Rasanya berat sekali untuk beranjak dari tempat itu. Aku masih ingin bersama mereka, merasakan kehangatan dari kasih sayang yang mereka berikan untukku. Namun, waktu yang harus memisahkan kami. Aku pun harus pergi dan melanjutkan perjalanan pulang menuju kota perantauanku.

“Insya ALLAH Bersambung”
Nurul Hadi
Salam Success

Tidak ada komentar:

Posting Komentar